Tuesday, July 9, 2019

POLA SIRKULASI RUANG

DEFINISI SIRKULASI

   Pengalaman akan suatu ruang yang berkaitan dengan dari mana asal kita bergerak dan akan kemana arah kita mengantisipasi tujuan.Sirkulasi menjadi suatu wadah untuk memfasilitasi hal tesebut, dimana kita bergerak dari suatu tempat ke sebuah tempat lain yang berbeda,sehingga fungsi dari sirkulasi adalah untuk menghubungkan ruangan yang satu dengan ruangan lainnya.Kita dapat juga menggunakan ruangan-ruangan yang ada sebagai sirkulasi atau membuat suatu ruangan khusus sebagai sarana sirkulasi tersebut.

1.1  Bentuk pola sirkulasi: (1)

a. Pola sirkulasi direct adalah pola sirkulasi yang mengarah langsung dan hanya memberi satu pilihan ke tujuan ahir. Akses visual yang diterima oleh pengunjung adalah tujuan akhir ke ruang yang dituju.
b. Pola sirkulasi curvelinear adalah garis linear yang berliki-liku halus dan memberi satu pilihan ke tujuan akhir. Pada pola sirkulasi ini akses visual ke tujuan akhir kurang jelas dan memberi kesan mengalir.
c. Pola sirkulasi erractic adalah pola sirkulasi yang terpatah-patah. Akses visual ke tujuan akhir kurang jelas dan memiliki potensi untuk memberi kejutan-kejutan ruang.
d. Pola sirkulasi interrupted adalah keadaan ruang sirkulasi yang terputusputus pada bagian tertentu dan akses visual ke tujuan akhir kurang jelas.
e. Pola sirkulasi looping adalah pandangan ke arah tujuan akhir disamarkan dan memberi kesan mengalir apa adanya.
f. Pola sirkulasi distraction adalah bentuk sirkulasi dimana pandangan ke arah yang dituju dikacaukan oleh obyek-obyek lain. Fokus visual mengalir bersama dengan waktu tempuh.
g. Pola sirkulasi obscure adalah pola sirkulasi dimana lalu lintas sirkulasi yang disembunyikan dari jangkauan umum.
h. Pola sirkulasi diverging adalah bentuk sirkulasi bercabang sehingga akses ke tujuan akhir secara fisik dan visual menjadi tidak jelas. 

1: Skripsi Rohana veramyta “Perpustakaan Anak Sebagai Sarana Sendukung Tumbuh Kembang Anak di Kota Yogyakarta” hal 112 ;Orsmbe-

1.2 Elemen sirkulasi


A. Pendekatan
   Sirkulasi element pada approach menggunakan jarak pandang sebagai tolak ukur sirkulasi, approach dapat dilihat secara kasat mata oleh pengunjung atau pengguna sirkulasi yang melalui jalan tersebut. Point bangunan terlihat dari jarak kejauhan, sehingga tidak membingungkan pengunjung.





Gambar  3.1. ilustrasi penerapan approach 
Sumber : DK Ching form space and order hal 229

   Approach terbagi atas sirkulasi frontal, oblique dan spriral. Sirkulasi berbentuk Frontal memiliki gambaran yang langsung menuju titik point utama dalam sebuah bangunan atau obyek tertentu yang dituju.Sirkulasi dengan konsep frontal dapat memiliki tujuan untuk efisiensi sirkulasi dan visual yang mengakhiri pencapaian ini jelas,dapat merupakan fasad muka seluruhnya dari sebuah bangunan atau suatu perluasan tempat masuk di dalam bidang.







Gambar 3..2 ilustrasi penerapan frontal pada sirkulasi 
Sumber : DK Ching form space and order hal 231

   Oblique memiliki arah sirkulasi yang kurang lebih memiliki kemiripan dengan pola sirkulasi frontal, hanya saja oblique memiliki sedikit space berbelok, sehingga tidak secara langsung berhadapan dengan bangunan sehingga terkesan samar-samar dengan meningkatkan efek perspektif pada fasad dan bentuk suatu bangunan. Jalur dapat diubah arahnya satu atau beberapa kali untuk menghambat dan memperpanjang urutan pencapaian. Jika sebuah bangunan didekati pada sudut yang ekstrim, jalan masuknya dapat memproyeksikan apa yang ada diluar fasad sehingga dapat terlihat jelas.








Gambar 3.3. ilustrasi penerapan oblique pada sirkulasi
Sumber : DK Ching form space and order hal 231

   Spiral memiliki sirkulasi yang mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah-ubah, menyesuaikan kebutuhan maupun kondisi alamnya. Sirkulasi spiral lebih terlihat atraktif dan memiliki kesan seni yang lebih baik,sehingga memberikan kesan tersendiri terhadap pengunjung, pengunjung yang melalui sirkulasi berbentuk spiral akan berjalan dengan jarak tempuh yang lebih lama dari pada pengunjung yang berjalan pada pola sirkulasi frontal atau oblique karena kondisi sirkulasi spiral yang memutar dengan mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan sewaktu bergerak mengelilingi tepi bangunan.










Gambar 3.4 ilustrasi penerapan spiral pada sirkulasi
Sumber : DK Ching form space and order hal 231


B. Jalan masuk


   Entrance merupakan penghubung antar zona luar ke zona dalam,”from outside to inside”.Sebuah entrance harus mudah dilihat dan mudah diketahui oleh pengunjung agar pengunjung tidak mengalami kebingungan saat memasuk sebuah lingkungan.






Gambar 3.5. ilustrasi penerapan entrance
Sumber : DK Ching form space and order hal 238

C. Konfigurasi dari jalan

1. Pola sirkulasi linier

   Pola sirkulasi linear dapat dilihat degan ciri sebagai berikut : Pola sirkulasi dapat berupa satu atau dua arah,polanya sangat sederhana,poencapaian mudah dan statis terhadap tapak. Jalur ini dapat berbentuk kurvalinear atau terpotong-potong, bersimpangan dengan jalur lain atau  bercabang.




Gambar 3.6 Pola sirkulasi linear
Sumber : DK Ching form space and order hal 253



2. Pola sirkulasi radial


   Pola sirkulasi radial dapat dilihat degan ciri sebagai berikut : Memiliki pusat ruang, berkembang ke seluruh arah, sirkulasi tidak terlalu panjang,membutuhkan luasan tapak yang besar, hubungan antar ruang begitu erat. Pola radial memiliki jalur-jalur linier yang memanjang dari atau berakhir di sebuah titik pusat bersama, seperti menyebar dari satu titik atau memusat ke satu titik.













Gambar 3.7 Pola sirkulasi radial
Sumber : DK Ching form space and order hal 253


3. Pola sirkulasi grid

   Pola sirkulasi grid dapat dilihat degan ciri sebagai berikut :Berkembang ke segala arah,tidak memiliki pusat ruang,tidak dapat dibentuk suatu pengakhiran, pola grid terdiri atas dua jalur sejajar yang berpotongan pada interval-interval reguler dan menciptakan area ruang berbentuk bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.














Gambar 3.8. Pola sirkulasi grid
Sumber : DK Ching form space and order hal 253


4. Pola sirkulasi network/jaringan


   Pola sirkulasi network dapat dilihat degan ciri sebagai berikut : berkembang ke segala arah,dapat menyesuaikan dengan kondisi tapak,mengarah pada ruang yang dominan,tidak memiliki titik pusat ruang,tidak dapat dibentuk suatu pengakhiran,nework terdiri dari jalurjalur yang menghubungkan titik-titik yang terbentuk di dalam ruang.















Gambar 3.9. Pola sirkulasi network
Sumber : DK Ching form space and order hal 253


5. Pola sirkulasi spiral 


   Pola sirkulasi spiral  dapat dilihat degan ciri sebagai berikut : Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dan titik pusat, mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah, jalur tunggal yang dimiliki menerus berawal dari sebuah titik pusat, bergerak melingkar atau berputar mengelilingi titik pusat tersebut , dan semakin lama semakin jauh dari titik pusat tersebut.








Gambar 3.10 Pola sirkulasi spiral
Sumber : DK Ching form space and order hal 253



D. Hubungan antar ruang 
   Pada dasarnya sirkulasi dipergunakan sebagai penghubung antar ruang, yang digunakan sebagai penghubung ruang yang jelas dan mambu dibaca oleh pengunjung yang datang, sehingga pengunjung tidak mengalami kebingunan saat datang. Bangunan haruslah memiliki jalur-jalur sirkulasi yang jelas agar pengguna tidak merasa kebingunan, kebingungan yang dirasakan pengunjung akibat ruang sirkulasi yang kurang jelas dapat menimbulkan efek psikologis negatif seperti rasa bingung atau kesal. Sirkulasi antar ruang memiliki jenis sebagai berikut : 

1. Pass by spaces
   Pass by spaces membawa pengunjung melewati berbagai lokasi atau space ruang yang terpisah jarak yang jelas, dalam menuju ruang lain yang dituju oleh pengunjung.contoh pass by spaces adalah saat penunjung memasuki wilayah perumahan berbentuk linear ataupun pengunjung yang datang ke selasar ruang kelas yang berbentuk linear. Konfigurasi jalurnya fleksibel, Integritas setiap ruang dipertahankan Ruang-ruang perantara dapat dijadikan sebagai penghubung antara jalur dengan ruang-ruangnya.






Gambar 3.11 Pola pass by spaces          
Sumber : DK Ching form space and order hal 264


2. Pass trough spaces
   Pass trough spaces membawa pengunjung melewati ruang dalam ruang dalam pencapaian kesebuah ruang yang dituju. Hubungan jalur ruang ini digunakan untuk mencapai dan memasuki ruang-ruang penting baik secara fungsional maupun simbolis. Contoh sederhana penggunaan pass trough spaces adalah jalur linear  untuk menuju ke altar dalam sebuah gereja, jalur linear yang lurus melewati banyak ruang duduk lain dikanan dan kiri sirkulasi, hal tersebut menunjukkan sirkulasi berjenis ini.





Gambar 3.12 Pola pass through spaces                
Sumber : DK Ching form space and order hal 264



3.Terminate in a space 
    Pola sirkulasi terminate in a space mebawa pengunjung datang langsung menuju tempat tujuan secara frontal. Hubungan jalan-ruang ini digunakan untuk pendekatan dan jalan masuk ruang-ruang penting yang fungsional dan simbolis.





Gambar 3.13 Pola sirkulasi terminare in a space          
Sumber : DK Ching form space and order hal 264


E. Bentuk ruang sirkulasi 


   Bentuk ruang sirkulasi beragam, disesuaikan dengan definisi tiap batas-batasnya,keterkaitan dengan bentuk ruang yang dihubungkan, kualitas skala, proporsi, pencahayaan, dan pemandangan, pintu-pintu masuk perubahan atau perbedaan ketinggian dengan menggunakan tangga dan ram. sebuah ruang sirkulasi dapat berbentuk : 

1.Enclosed 
   Pola sirkulasi enclosed memberikan ruang yang tertutup bagi pengguna sirkulasi, penggunaan space tertutup dimungkinkan untuk kebutuhan privasi tertentu yang dibutuhkan oleh pengguna bangunan. Penggunaan enclosed biasanya terdapat pada bangunan yang membutuhkan tingkat pivasi yang tinggi seperti hotel atau bank. Enclosed cenderung membentuk suatu koridor-koridor privat yang berhubungan dengan ruang-ruang yang dihubungkannya melalui akses-akses masuk di dalam sebuah bidang dinding.








Gambar 3.14 Pola sirkulasi enclosed
Sumber : DK Ching form space and order hal 269


2.Open on one side 
   Pola open on one side lebih memiliki ruang sirkulasi yang baik selain sirkulasi manusia sebagai pengguna jalan, namun juga dapat mengoptimalkan sirkulasi cahaya dan udara yang dapat masuk ke dalam area pengguna. Pola open on one side sangat baik digunakan pada bangunan-bangunan semi terbuka dan bangunan yang tidak memiliki tingkat privasi yang terlalu tinggi. Pola ini membentuk sebuah balkon atau galeri yang menyajikan kemenerusan spasial dan visual dengan ruang-ruang yang dihubungkannya.

















Gambar 3.15 Pola sirkulasi open on one side
Sumber : DK Ching form space and order hal 269


3.Open on both side
   Pola sirkulasi open on both side memiliki banyak bukaan disisi-sisi kanan dan kiri sirkulasi, bukaan-bukaan yang dimiliki pada jenis sirkulasi open on both side sangat baik untuk dipergunakan pada bangunan dengan tingkat privasi rendah, sehingga selain menghemat bahan bangunan atau material bangunan, sirkulasi jenis ini sangat baik untuk pencahayaan dan juga sirkulasi udara. Secara psikologis sirkulasi-sirkulasi jenis ini dapat memberikan kesan lebih terbuka bagi pengunjung, namun tetap harus diperhatikan jika saat kondisi malam hari atau kondisi sepi, maka harus memaksimalkan penggunakan lampu sebagai pencahayaan dimalam hari dan penggunaaan bahan atau material yang dapat memberikan kesan hangat sehingga dapat menghindari kesan ruang yang dingin bagi pengunjung.

















Gambar 3.16. 5open on both side 
Sumber : DK Ching form space and order hal 269




Sumber : 
Francis D.K.Ching-bentuk,ruang dan tatanan,edisi kedua
www.google.com

Nama : Farid Jati Anggoro
Nim   :  18.09.3025


13 comments:

POLA SIRKULASI RUANG

DEFINISI SIRKULASI    Pengalaman akan  suatu ruang yang berkaitan dengan dari mana asal kita bergerak dan akan kemana arah kita mengantis...