DEFINISI SIRKULASI
Pengalaman akan suatu ruang yang berkaitan dengan dari
mana asal kita bergerak dan akan kemana arah kita mengantisipasi tujuan.Sirkulasi menjadi suatu wadah untuk memfasilitasi hal tesebut, dimana kita
bergerak dari suatu tempat ke sebuah tempat lain yang berbeda,sehingga fungsi
dari sirkulasi adalah untuk menghubungkan ruangan yang satu dengan ruangan
lainnya.Kita dapat juga menggunakan ruangan-ruangan yang ada sebagai sirkulasi
atau membuat suatu ruangan khusus sebagai sarana sirkulasi tersebut.
1.1 Bentuk pola sirkulasi: (1)
a. Pola sirkulasi direct adalah pola sirkulasi yang mengarah
langsung dan hanya memberi satu pilihan ke tujuan ahir. Akses visual yang
diterima oleh pengunjung adalah tujuan akhir ke ruang yang dituju.
b. Pola
sirkulasi curvelinear adalah garis linear yang berliki-liku halus dan memberi
satu pilihan ke tujuan akhir. Pada pola sirkulasi ini akses visual ke tujuan
akhir kurang jelas dan memberi kesan mengalir.
c. Pola sirkulasi erractic adalah
pola sirkulasi yang terpatah-patah. Akses visual ke tujuan akhir kurang jelas
dan memiliki potensi untuk memberi kejutan-kejutan ruang.
d. Pola sirkulasi
interrupted adalah keadaan ruang sirkulasi yang terputusputus pada bagian
tertentu dan akses visual ke tujuan akhir kurang jelas.
e. Pola sirkulasi
looping adalah pandangan ke arah tujuan akhir disamarkan dan memberi kesan
mengalir apa adanya.
f. Pola sirkulasi distraction adalah bentuk sirkulasi
dimana pandangan ke arah yang dituju dikacaukan oleh obyek-obyek lain. Fokus
visual mengalir bersama dengan waktu tempuh.
g. Pola sirkulasi obscure adalah
pola sirkulasi dimana lalu lintas sirkulasi yang disembunyikan dari jangkauan
umum.
h. Pola sirkulasi diverging adalah bentuk sirkulasi bercabang sehingga
akses ke tujuan akhir secara fisik dan visual menjadi tidak jelas.
1: Skripsi Rohana veramyta “Perpustakaan Anak Sebagai Sarana
Sendukung Tumbuh Kembang Anak di Kota Yogyakarta” hal 112 ;Orsmbe-
1.2 Elemen sirkulasi
A. Pendekatan
Sirkulasi element pada approach menggunakan jarak pandang
sebagai tolak ukur sirkulasi, approach dapat dilihat secara kasat mata oleh
pengunjung atau pengguna sirkulasi yang melalui jalan tersebut. Point bangunan
terlihat dari jarak kejauhan, sehingga tidak membingungkan pengunjung.
Gambar 3.1. ilustrasi penerapan approach
Sumber : DK Ching form space and order hal 229
Approach terbagi atas sirkulasi frontal, oblique dan
spriral. Sirkulasi berbentuk Frontal memiliki gambaran yang langsung menuju
titik point utama dalam sebuah bangunan atau obyek tertentu yang
dituju.Sirkulasi dengan konsep frontal dapat memiliki tujuan untuk efisiensi
sirkulasi dan visual yang mengakhiri pencapaian ini jelas,dapat merupakan fasad
muka seluruhnya dari sebuah bangunan atau suatu perluasan tempat masuk di dalam
bidang.
Gambar 3..2 ilustrasi penerapan frontal pada sirkulasi
Sumber : DK Ching form space and order hal 231
Oblique memiliki arah sirkulasi yang kurang lebih memiliki
kemiripan dengan pola sirkulasi frontal, hanya saja oblique memiliki sedikit
space berbelok, sehingga tidak secara langsung berhadapan dengan bangunan
sehingga terkesan samar-samar dengan meningkatkan efek perspektif pada fasad
dan bentuk suatu bangunan. Jalur dapat diubah arahnya satu atau beberapa kali
untuk menghambat dan memperpanjang urutan pencapaian. Jika sebuah bangunan
didekati pada sudut yang ekstrim, jalan masuknya dapat memproyeksikan apa yang
ada diluar fasad sehingga dapat terlihat jelas.
Gambar
3.3. ilustrasi penerapan oblique pada sirkulasi
Sumber : DK Ching form space and order hal 231
Sumber : DK Ching form space and order hal 231
Spiral memiliki sirkulasi yang mengelilingi pusatnya dengan
jarak yang berubah-ubah, menyesuaikan kebutuhan maupun kondisi alamnya.
Sirkulasi spiral lebih terlihat atraktif dan memiliki kesan seni yang lebih
baik,sehingga memberikan kesan tersendiri terhadap pengunjung, pengunjung yang
melalui sirkulasi berbentuk spiral akan berjalan dengan jarak tempuh yang lebih
lama dari pada pengunjung yang berjalan pada pola sirkulasi frontal atau
oblique karena kondisi sirkulasi spiral yang memutar dengan mempertegas bentuk
tiga dimensi suatu bangunan sewaktu bergerak mengelilingi tepi bangunan.
Gambar 3.4 ilustrasi penerapan spiral pada sirkulasi
Sumber : DK Ching form space and order hal 231
B. Jalan masuk
Entrance merupakan penghubung antar zona luar ke zona
dalam,”from outside to inside”.Sebuah entrance harus mudah dilihat dan mudah
diketahui oleh pengunjung agar pengunjung tidak mengalami kebingungan saat
memasuk sebuah lingkungan.
Gambar 3.5. ilustrasi penerapan entrance
Sumber : DK Ching form space and order hal 238
C. Konfigurasi dari jalan
1. Pola sirkulasi linier
Pola sirkulasi linear dapat dilihat degan ciri sebagai
berikut : Pola sirkulasi dapat berupa satu atau dua arah,polanya sangat
sederhana,poencapaian mudah dan statis terhadap tapak. Jalur ini dapat
berbentuk kurvalinear atau terpotong-potong, bersimpangan dengan jalur lain
atau bercabang.
Gambar 3.6 Pola sirkulasi linear
Sumber : DK Ching form space and order hal 253
2. Pola sirkulasi radial
Pola sirkulasi radial dapat dilihat degan ciri sebagai
berikut : Memiliki pusat ruang, berkembang ke seluruh arah, sirkulasi tidak
terlalu panjang,membutuhkan luasan tapak yang besar, hubungan antar ruang
begitu erat. Pola radial memiliki jalur-jalur linier yang memanjang dari atau berakhir
di sebuah titik pusat bersama, seperti menyebar dari satu titik atau memusat ke
satu titik.
Gambar
3.7 Pola sirkulasi radial
Sumber : DK Ching form space and order hal 253
Sumber : DK Ching form space and order hal 253
3. Pola sirkulasi grid
Pola sirkulasi grid dapat dilihat degan ciri sebagai berikut
:Berkembang ke segala arah,tidak memiliki pusat ruang,tidak dapat dibentuk
suatu pengakhiran, pola grid terdiri atas dua jalur sejajar yang berpotongan
pada interval-interval reguler dan menciptakan area ruang berbentuk bujur
sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.
Gambar 3.8. Pola sirkulasi grid
Sumber : DK Ching form space and order hal 253
4. Pola sirkulasi network/jaringan
Pola sirkulasi network dapat dilihat degan ciri sebagai berikut
: berkembang ke segala arah,dapat menyesuaikan dengan kondisi tapak,mengarah
pada ruang yang dominan,tidak memiliki titik pusat ruang,tidak dapat dibentuk
suatu pengakhiran,nework terdiri dari jalurjalur yang menghubungkan titik-titik
yang terbentuk di dalam ruang.
Gambar 3.9. Pola sirkulasi network
Sumber : DK Ching form space and order hal 253
5. Pola sirkulasi spiral
Pola sirkulasi spiral
dapat dilihat degan ciri sebagai berikut : Suatu jalan tunggal menerus
yang berasal dan titik pusat, mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah,
jalur tunggal yang dimiliki menerus berawal dari sebuah titik pusat, bergerak
melingkar atau berputar mengelilingi titik pusat tersebut , dan semakin lama
semakin jauh dari titik pusat tersebut.
Gambar 3.10 Pola sirkulasi spiral
Sumber : DK Ching form space and order hal 253
Sumber : DK Ching form space and order hal 253
D. Hubungan antar ruang
Pada dasarnya sirkulasi dipergunakan sebagai penghubung
antar ruang, yang digunakan sebagai penghubung ruang yang jelas dan mambu
dibaca oleh pengunjung yang datang, sehingga pengunjung tidak mengalami
kebingunan saat datang. Bangunan haruslah memiliki jalur-jalur sirkulasi yang
jelas agar pengguna tidak merasa kebingunan, kebingungan yang dirasakan
pengunjung akibat ruang sirkulasi yang kurang jelas dapat menimbulkan efek
psikologis negatif seperti rasa bingung atau kesal. Sirkulasi antar ruang
memiliki jenis sebagai berikut :
1. Pass by spaces
Pass by spaces membawa pengunjung melewati
berbagai lokasi atau space ruang yang terpisah jarak yang jelas, dalam menuju
ruang lain yang dituju oleh pengunjung.contoh pass by spaces adalah saat
penunjung memasuki wilayah perumahan berbentuk linear ataupun pengunjung yang
datang ke selasar ruang kelas yang berbentuk linear. Konfigurasi jalurnya
fleksibel, Integritas setiap ruang dipertahankan Ruang-ruang perantara dapat
dijadikan sebagai penghubung antara jalur dengan ruang-ruangnya.
Gambar 3.11 Pola pass by spaces
Sumber : DK Ching form space and order hal 264
2. Pass trough spaces
Pass trough spaces membawa pengunjung
melewati ruang dalam ruang dalam pencapaian kesebuah ruang yang dituju.
Hubungan jalur ruang ini digunakan untuk mencapai dan memasuki ruang-ruang
penting baik secara fungsional maupun simbolis. Contoh sederhana penggunaan
pass trough spaces adalah jalur linear
untuk menuju ke altar dalam sebuah gereja, jalur linear yang lurus
melewati banyak ruang duduk lain dikanan dan kiri sirkulasi, hal tersebut
menunjukkan sirkulasi berjenis ini.
Gambar 3.12 Pola pass through spaces
Sumber : DK Ching form space and order hal 264
Sumber : DK Ching form space and order hal 264
3.Terminate in a space
Pola sirkulasi terminate in a space mebawa pengunjung datang langsung menuju
tempat tujuan secara frontal. Hubungan jalan-ruang ini digunakan untuk
pendekatan dan jalan masuk ruang-ruang penting yang fungsional dan simbolis.
Gambar 3.13 Pola sirkulasi terminare in a space
Sumber : DK Ching form space and order hal 264
E.
Bentuk ruang sirkulasi
Bentuk
ruang sirkulasi beragam, disesuaikan dengan definisi tiap batas-batasnya,keterkaitan
dengan bentuk ruang yang dihubungkan, kualitas skala, proporsi, pencahayaan,
dan pemandangan, pintu-pintu masuk perubahan atau perbedaan ketinggian dengan
menggunakan tangga dan ram. sebuah ruang sirkulasi dapat berbentuk :
1.Enclosed
Pola sirkulasi enclosed memberikan ruang yang
tertutup bagi pengguna sirkulasi, penggunaan space tertutup dimungkinkan untuk
kebutuhan privasi tertentu yang dibutuhkan oleh pengguna bangunan. Penggunaan
enclosed biasanya terdapat pada bangunan yang membutuhkan tingkat pivasi yang
tinggi seperti hotel atau bank. Enclosed cenderung membentuk suatu
koridor-koridor privat yang berhubungan dengan ruang-ruang yang dihubungkannya
melalui akses-akses masuk di dalam sebuah bidang dinding.
Gambar 3.14 Pola sirkulasi enclosed
Sumber : DK Ching form space and order hal 269
2.Open on one side
Pola open on one side lebih memiliki ruang
sirkulasi yang baik selain sirkulasi manusia sebagai pengguna jalan, namun juga
dapat mengoptimalkan sirkulasi cahaya dan udara yang dapat masuk ke dalam area
pengguna. Pola open on one side sangat baik digunakan pada bangunan-bangunan
semi terbuka dan bangunan yang tidak memiliki tingkat privasi yang terlalu
tinggi. Pola ini membentuk sebuah balkon atau galeri yang menyajikan
kemenerusan spasial dan visual dengan ruang-ruang yang dihubungkannya.
Gambar
3.15 Pola sirkulasi open on one side
Sumber : DK Ching form space and order hal 269
Sumber : DK Ching form space and order hal 269
3.Open on both side
Pola sirkulasi open on both side memiliki
banyak bukaan disisi-sisi kanan dan kiri sirkulasi, bukaan-bukaan yang dimiliki
pada jenis sirkulasi open on both side sangat baik untuk dipergunakan pada
bangunan dengan tingkat privasi rendah, sehingga selain menghemat bahan
bangunan atau material bangunan, sirkulasi jenis ini sangat baik untuk pencahayaan
dan juga sirkulasi udara. Secara psikologis sirkulasi-sirkulasi jenis ini dapat
memberikan kesan lebih terbuka bagi pengunjung, namun tetap harus diperhatikan
jika saat kondisi malam hari atau kondisi sepi, maka harus memaksimalkan
penggunakan lampu sebagai pencahayaan dimalam hari dan
penggunaaan bahan atau material yang dapat memberikan kesan hangat sehingga
dapat menghindari kesan ruang yang dingin bagi pengunjung.
Gambar 3.16. 5open on both side
Sumber : DK Ching form space and order hal 269
Sumber :
Francis D.K.Ching-bentuk,ruang dan tatanan,edisi kedua
www.google.com
Nama : Farid Jati Anggoro
Nim : 18.09.3025